Selasa, 24 Desember 2013

Tagged under:

Ga Tau Maka Ga Sayang?

Ga jauh beda sama judulnya, kalo gatau, gimana kita mau sayang?
Jadi sebelum ke yang lain-lain, kita ga salah deh buat cari tau gimana-gimana tentang STATISTIKA. Awal Mula ada Statistik itu gimana sih sebenernya??? Want To Know?  yess #ups

Ga usah lama-lama deh, langsung aja cekidot. 


“statistika” sebenarnya berasal dari bahasa Latin modern, statisticum collegium, yang berarti “dewan negara”, dan dari bahasa Italia, statista, yang berarti “negarawan” atau “politikus”. Gottfried Achenwall yang disebut-sebut sebagai orang pertama yang menggunakan istilah tersebut. Ia, pada tahun 1749, menggunakan istilah “Statistik” dalam bahasa Jerman dalam tulisannya yang berjudul Staatsverfassung der heutigen vornehmsten Europäischen Reiche und Völker im GrundrisseDalam tulisannya tersebut ia memberi nama “Statistik” sebagai nama bagi kegiatan analisis data kenegaraan, dengan mengartikannya sebagai “ilmu tentang negara (state)”. Para ekonom Jerman menyebut dia sebagai “Bapak Statistika”. Namun para penulis Inggris tidak setuju dengan hal ini.
Di Inggris sendiri, terdapat Sir John Sinclair yang merupakan orang pertama yang menggunakan istilah “Statistics” dalam bahasa Inggris. Ia memperkenalkan istilah “Statistics” dalam tulisannya, Statistical Account of Scotland, yang diterbitkan dalam 21 volume (1791-1799). Pada volume XX, halaman xiii, Sir John Sinclair menulis,
“Many people were at first surprised at my using the words “statistical” and “statistics”, as it was supposed that some in our own language might have expressed the same meaning. But in the course of a very extensive tour through the northern parts of Europe, which I happened to take in 1786, I found that in Germany they were engaged in a species of political enquiry to which they had given the name “statistics,” and though I apply a different meaning to that word—for by “statistical” is meant in Germany an inquiry for the purposes of ascertaining the political strength of a country or questions respecting matters of state—whereas the idea I annex to the term is an inquiry into the state of a country, for the purpose of ascertaining the quantum of happiness enjoyed by its inhabitants, and the means of its future improvement; but as I thought that a new word might attract more public attention, I resolved on adopting it, and I hope it is now completely naturalised and incorporated with our language.”
Dari tulisannya tersebut, terbukti kalau Sir John Sinclair mengadopsi kata “Statistics” yang dia ketahui ketika melakukan perjalanan ke Jerman. Namun terdapat perbedaan antara keduanya. Di Jerman, istilah itu merujuk kepada suatu metode yang digunakan dalam hal politik dan kenegaraan, seperti misalnya untuk mengukur kekuatan politik dan menganalisis data-data kenegaraan. Sir John Sinclair menggunakan istilah ini (statistics) sebagai suatu metode untuk mengumpulkan data atau fakta di lapangan yang bersifat numerik.
Jadi awalnya, statistika digunakan dalam ranah perpolitikan untuk menganalisis data kenegaraan dan menjadi bergeser artinya sebagai metode untuk mengumpulkan data lapangan yang bersifat numerik.
Hmm, udah kerasa lebih dekat, kalo udah braty udah mulai sayang kan? 
okay, thanks for reading. 

0 komentar:

Posting Komentar